SOLIDARITY 'M' FOREVER

PIAGAM JATI DIRI

Bahwa sesungguhnya Mahasiswa Mesin sebagai bagian integral dari masyarakat, merupakan komponen yang secara langsung bertanggung jawab terhadap aspek penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengusahakan pelestarian yang berorentasi kepada kepentingan masyarakat Indonesia.


Mahasiswa menyadari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa kurang dimanfaatkan atas asumsi dasar teknologi untuk kepentingan masyarakat Indonesia disamping itu pendekatan tingkat penguasaan teknologi mahasiswa mesin Indonesia sebagai upaya mengantisipasi kesenjangan teknologi.

Memahami hal tersebut diatas, perlu dicapai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperoleh kenyataan dan kebenaran yang bersifat universal dan objektif untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.


Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan didasari kemurnian hati, maka seluruh Mahasiswa Mesin Indonesia menyepakati membentuk FORUM MAHASISWA MESIN INDONESIA.

Semarang, 1 Oktober 1993

Jumat, 05 April 2013

PERSATUAN MAHASISWA MESIN JAKARTA, DEPOK, BANTEN DAN BEKASI



 SEJARAH
PMM JAKARTA, DEPOK, BANTEN, DAN BEKASI

Atas dasar berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwasanya Mahasiswa Teknik Mesin sebagai bagian integral dari masyarakat yang merupakan komponen yang langsung bertanggung jawab serta, mengusahakan pelestarian yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat Indonesia. Didorong oleh  suatu upaya untuk mengantisipasi kesenjangan teknologi, maka kami Himpunan Mahasiswa Mesin Se-Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi yang berada dalam ruang lingkup perguruan tinggi, telah bersepakat untuk membentuk suatu wadah dalam mengoptimalisasikan peran Mahasiswa Mesin dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kepentingan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi.

Pada akhirnya tercetuslah gagasan membentuk organisasi Persatuan Mahasiswa Mesin (PMM) Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi, yang disahkan dan ditetapkan pada Musyawarah Wilayah (MUSWIL) ke-3 oleh Forum Wilayah (FORWIL) III Forum Mahasiswa Mesin Indonesia (FMMI) pada tanggal 4 Agustus 2007. Dengan dihadiri beberapa delegasi Himpunan Mahasiswa Mesin se-Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi. Dimana sebagai fasilitator adalah Universitas Dharma Persada. 



PERSATUAN MAHASISWA MESIN
JAKARTA, DEPOK, BANTEN, DAN BEKASI

Persatuan Mahasiswa Mesin (PMM) Jakarta, Depok, Banten Dan Bekasi memiliki wilayah kerja di Jakarta, Depok, Banten Dan Bekasi yang bersinergi dengan Forum Wilayah III Forum Mahasiwa Mesin Indonesia atau yang disingkat dengan FORWIL III FMMI. 

PMM Jakarta, Depok, Banten Dan Bekasi adalah wadah untuk mengoptimalisasikan peran Mahasiswa Teknik Mesin secara mandiri dan organisasi dalam penguasaan IPTEK dengan berorientasi pada kepentingan masyarakat Indonesia dan juga untuk menjalin komunikasi yang berkesinambungan antar lembaga kemahasiswaan Teknik Mesin se-Indonesia melalui FORWIL III FMMI.


LINGKUP KEGIATAN PMM JAKARTA, DEPOK, BANTEN, DAN BEKASI

Lingkup kegiatan PMM Se-Jakarta, Depok, Banten dan Bekasi merupakan hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup pengetahuan dan teknologi dan keprofesiannya sebagai Mahasiswa Teknik Mesin, seperti:

-      Seminar / Diskusi IPTEK
-      Pelatihan IPTEK terhadap Masyarakat
-      Pelatihan IPTEK terhadap Mahasiswa Teknik Mesin
-      Riset / Penelitian IPTEK
-      Membuat Karya Ilmiah
-      Pengabdian kepada Masyarakat
-      EXPO MESIN
-      Kunjungan Dunia Industri

Lingkup kegiatan PMM Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi terbagi menjadi beberapa program, antara lain :
 
  1. Penyediaan SDM yang profesional melalui pelatihan & pendidikan mengenai organisasi PMM dan mengenai perkembangan IPTEK.
  2. Melakukan penelitian sebagai langkah awal untuk mengikuti perkembangan IPTEK.
  3. Memberikan penyuluhan dan informasi hasil dari penelitian kepada masyarakat dan memberikan solusi kepada pemerintah mengenai permasalahan yang berkaitan dengan IPTEK.
  4. Membuat karya ilmiah yang dapat digunakan oleh masyarakat, serta mengatasi suatu permasalahan mengenai IPTEK.
  5. Membina masyarakat untuk mempunyai kesatuan dalam bidang IPTEK.
  6. Melakukan seminar atau diskusi mengenai perkembangan IPTEK dengan pakar-pakar dibidangnya.
  7. Mengumpulkan data masalah yang terjadi, sebagai bahan evaluasi dan membuat program kegiatan pemecahan masalah yang nantinya diperuntukkan bagi anggota dan masyarakat.



2 komentar: